BUDAYA DEBAT – MENGHAPUSKAN CARA HIDUP ISLAM
BUDAYA DEBAT – MENGHAPUSKAN CARA HIDUP ISLAM
Sila rujuk juga dalil tambahan:
http://prihatin.net.my/web2/blog/2015/03/10/perintah-allah-dan-wasiat-salafush-shalih-untuk-meninggalkan-debat/
Setiap hari kita dimomokkan dengan lapuran berita perbalahan, samada sesama kita maupun antara agama dan bangsa. Kebanyakannya melibatkan provokasi dari sebelah pihak yang berkepentingan. Rata-rata kita menanganinya dengan menganjurkan debat, demonstrasi, lapuran polis dan saman mahkamah. Dengan bangga kita tayangkan kertas lapuran dan beritanya depan media. Natijahnya MENANG JADI ABU, KALAH JADI ARANG.
Kita pun tidak dapat bayangkan bagaimana PDRM dan mahkamah mahu menangani ribuan lapuran polis dan saman setiap hari. Kadangkala ia hanya melibatkan urusan remeh temeh pun. Itu tidak termasuk kes-kes jenayah, perceraian dan penipuan yang tidak menampakkan penurunan sama sekali. Semua kaedah tindakan ini tidak lain hanya menerbitkan ketegangan yang berpanjangan. Di Parlimen kita bertelagah, berdebat, di mahkamah pasti berdebat, sesama sendiri dalam organisasi dan keluarga pun kita sering berdebat. Apa sudah jadi dengan kita?
Kaedah penyelesaian ini adalah kaedah pertelagahan yang menjauhkan kita semua dari titik pertemuan dan penyatuan. Samada kita sedar atupun tidak, ia adalah budaya DAJJAL yang telah jelas Allah larang dalam quran. Berdebat adalah pendekatan satu pihak untuk berhempas-pulas mengalahkan pihak yang satu lagi. Ia adalah budaya perbalahan dan peperangan. ANAK KECIL PUN TAHU HAKIKAT INI.!
SYURO JALAN PENYELASAIAN CARA ISLAM
Carahidup yang Allah sarankan ialah budaya musyawarah dan muzakarah. Satu surah Allah lakarkan kepentingan syuro (surah 42, As-Syura). Budaya dan tabiat syuro ini Allah jadikan manual kepada hambanya agar mampu menemukan titik pertemuan.
Suasana Debat, samada dalam majlis atau mahkamah adalah sangat dipengaruhi emosi dan nafsu. Satu pihak mencadang atau menyaman, satu pihak lagi akan membangkang atau mempertahankannya. Hujungnya salah satu harus menjadi mangsa kekalahan dan kekal menjadi musuh yang meneruskan dendam kesumat yang berpanjangan. Jika gambaran Islam itu adalah penyatuan, maka perpecahan yang tidak bernoktah itu adalah gambaran kekafiran masyarakat kita masa kini.
MAJLIS DEBAT ISU KALIMAH ALLAH YANG DIBATALKAN
Jemputan oleh satu pihak dan sambutan dari satu pihak lagi tentang perdebatan ini telah menjadi tumpuan banyak pihak. Apapun kami bersyukur apabila penganjur membatalkan majlis debat ini. isu yang ingin ulas hari ini ialah isu TABIAT DEBAT yang sangat merimaskan masyarakat yang dahagakan keharmonian. Pendirian kami mengenai isu Kalimah Allah ini telah pun kami jelaskan sebelum ini. Silalah rujuk tentang kalimah Allah (AL-ILAH) dari link berikut,
http://prihatin.net.my/web2/2013/10/20/kontroversi-kalimah-allah/
http://prihatin.net.my/web2/category/article/sains-quran-sunnah/sains-fatihah/
http://prihatin.net.my/web2/2013/09/16/parenting-tidbits-14-bagimana-mengelak-musibah-keluarga/
Sebenarnya masyarakat Islam di Nusantara, malah seluruh dunia telah TERJERAT sejak sekian lama. Kita terjerat dengan ideologi politik kepartian serta pendirian perkauman dan keagamaan yang sangat bersifat assobiyah secara jahiliyyah. Selama ini kita hanya menggunakan akal fikiran kita dalam menetapkan pelbagai AKTA untuk mempertahankan kepentingan kita. Malangnya semua itu hanya dipimpin oleh kesemua sentimen tersebut, bukan atas dasar wahyu dan iman. Allah terangkan dengan jelas, jika tidak berpedomankan wahyu, pasti apa yang kita tetapkan itu akan dipenuhi KEKHILAFAN.
QS: 4. An Nisaa’ 82. “Maka apakah mereka tidak mentadaburkan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah terdapat padanya KHILAF/PERCANGGAHAN yang banyak.”
Sila rujuk : http://prihatin.net.my/web2/2014/01/28/rahsia-kahfi-10-kitab-yang-sudah-jadi-bengkok/
Hari ini nasib agama, nasib keluarga dan negara hanya mampu kita sandarkan kepada AKTA yang kita sendiri sediakannya dengan penuh sangka-sangka dahulunya. Padahal keutuhan sesebuah negara adalah terletak pada ROH patriotismanya, akidah agama seharusnya terletak pada roh dari kefahaman dan keyakinan wahyuNya. Kebahagiaan rumahtangga pula harus bersandarkan kesefahaman yang berpedomankan manual keluarga dari bimbingan agama yang sama. Namun kini semuanya kita serahkan nasibnya pada PDRM dan MAHKAMAH pula. Alangkah malangnya nasib generasi kita!
BIARLAH FIRMAN BERBICARA
Mari perhatikan ayat-ayat Allah bagi menyokong saranan kami agar para pemimpin di atas sana segera menghentikan budaya debat. Dalam isu Kalimah Allah ini, siapakah kita untuk mendebatkannya sedangkan Allah sendiri telah melarang kita mendebatkan NAMANYA dalam ayat berikut secara jelas. Bukan KALIMAH yang harus didebatkan, tetapi AMALAN kita yang Allah ambil kira.
QS: 2. Al Baqarah 139. Katakanlah: “Apakah kamu memperdebatkan dengan kami TENTANG ALLAH, padahal DIA ADALAH TUHAN KAMI DAN TUHAN KAMU; bagi kami AMALAN kami, dan bagi kamu AMALAN kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati.
QS: 3. Ali ‘Imran 20. Kemudian jika mereka mendebat kamu maka katakanlah: “Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan orang-orang yang mengikutiku.” Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi (yang tidak arif tentang al-kitab) “Apakah kamu masuk Islam.” Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.”
BERIKUT INI ALLAH NYATAKAN BAGAIMANA BUDAYA DEBAT YANG SALING MEMBANTAH ITU MELEMAHKAN KITA. IA MEMUPUK RASA ANGKUH DAN SOMBONG SEDANGKAN ALLAH TAHU SEJAUH MANA AMALAN SEBENAR DAN KEIKHLASAN KITA TERHADAPNYA.
QS: 8. Al Anfaal 46 . “Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan JANGANLAH KAMU BERBANTAH-BANTAHAN, yang menyebabkan kamu MENJADI GENTAR dan HILANG KEKUATANMU dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang SABAR.”
QS: 8. Al Anfaal 47 – “Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa ANGKUH dan dengan maksud riya’ kepada manusia serta menghalangi dari jalan Allah. Dan Allah meliputi apa YANG MEREKA KERJAKAN.”
SYAITAN ITU SENGAJA ALLAH CIPTAKAN. KITA SEMUA TIDAK SEDAR BAHAWA SYAITAN ITU HANYALAH DICIPTAKAN ALLAH DARI TABIAT DAN HAYALAN NAFSU SERAKAH KITA SENDIRI. IA ADALAH MAKHLUK UNTUK MENGUJI KITA SAHAJA. OLEH ITU JANGANLAH KITA JADI BODOH DAN TERTIPU.
QS: 8. Al Anfaal 48 – “Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: “Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu.” Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat, syaitan itu balik ke belakang seraya berkata: “SESUNGGUHNYA SAYA BERLEPAS DIRI DARIPADA KAMU, SESUNGGUHNYA SAYA DAPAT MELIHAT APA YANG KAMU SEKALIAN TIDAK DAPAT MELIHAT; SESUNGGUHNYA SAYA TAKUT KEPADA ALLAH.” DAN ALLAH SANGAT KERAS SIKSA-NYA.”
BERIKUT INI ALLAH AJARKAN KITA BERHUJJAH. IA TERGAMBAR DALAM RITUAL HAJI, KONVENSION ISLAM SEDUNIA. BAGAIMANA TARBIAH ILMU DALAM BERHUJJAH TENTANG ALLAH DAN ISLAM DI PERINGKAT TERBUKA. SEBAIK-BAIK BEKALAN DALAM BERHUJJAH IALAH KEMURNIAN TAKWIM/PROGRAM AGAMA YANG KITA TAKWAKAN. ITULAH KETAKWAAN KITA YANG BAKAL MEMBUKA MATA DUNIA, BUKAN DENGAN KEFASIKAN LIDAH, MAKI HAMUN DAN PERDEBATAN KITA.
QS: 2. Al Baqarah 197. “HAJI adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh RAFATS (memaki hamun), BERBUAT FASIK (menipu) dan BERBANTAH-BANTAH (debat) di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu KERJAKAN berupa KEBAIKAN, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya SEBAIK-BAIK BEKAL ADALAH TAKWA dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang BERAKAL”.
QS: 40. Al Mu’min 47. Dan ketika mereka berbantah-bantah dalam neraka, maka orang-orang yang lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: “Sesungguhnya kami adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan dari kami sebahagian azab api neraka?”
QS: 40. Al Mu’min 48. Orang-orang yang menyombongkan diri menjawab: “Sesungguhnya kita semua sama-sama dalam neraka karena sesungguhnya Allah telah menetapkan keputusan antara hamba-hamba-(Nya).”
QS: 40. Al Mu’min 49. Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga neraka Jahannam: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari.”
QS: 40. Al Mu’min 50. Penjaga Jahannam berkata: “Dan apakah belum datang kepada kamu rasul-rasulmu dengan membawa keterangan-keterangan?” Mereka menjawab: “Benar, sudah datang.” Penjaga-penjaga Jahannam berkata: “Berdoalah kamu.” Dan doa orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka.
QS: 40. Al Mu’min 56. Sesungguhhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
QS: 40. Al Mu’min 4. Tidak ada yang MEMPERDEBATKAN tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. Karena itu janganlah pulang balik mereka dengan bebas dari suatu kota ke kota yang lain memperdayakan kamu.
QS: 40. Al Mu’min 5. Sebelum mereka, kaum Nuh dan golongan-golongan yang bersekutu sesudah mereka telah mendustakan dan tiap-tiap umat telah merencanakan makar terhadap rasul mereka untuk menawannya dan mereka MEMBANTAH dengan yang batil untuk MELENYAPKAN KEBENARAN dengan yang batil itu; karena itu Aku azab mereka. Maka betapa pedih azab-Ku?
QS: 2. Al Baqarah 133. Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “KAMI AKAN MENYEMBAH TUHANMU DAN TUHAN NENEK MOYANGMU, IBRAHIM, ISMAIL DAN ISHAQ, Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”.
QS: 2. Al Baqarah 134. Itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah diusahakannya dan bagimu apa yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan.
(APA YANG BERLAKU TELAH BERLAKU. JANGAN KITA MENUDING JARI. MARI KITA ATUR LANGKAH TERBAIK UNTUK MENGATASINYA. ELAKKAN MENUDING JARI. KITA SEMUA YANG TERLIBAT DALAM PERDEBATAN INI ADALAH 2X5, SAMA SAJA)
QS: 2. Al Baqarah 135. Dan mereka berkata: “Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk”. Katakanlah : “Tidak, melainkan AGAMA IBRAHIM YANG LURUS. Dan bukanlah dia dari golongan orang musyrik“.
QS: 2. Al Baqarah 136. Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya“.
KESIMPULAN
Budaya berbantah-bantah dan saling membangkang yang menjadi asas DEBAT bukanlah budaya Islam dan amat dimurkai Allah. Ia adalah budaya dan amalan yang kasar anjuran sikafir Dajjal yang terang-terang menyukarkan usaha penyatuan dan tidak membawa kebaikan sama sekali.
Ingatlah jika anda bawa budaya debat, lapuran Polis, mahkamah, Demonstrasi dan seumpamanya, anda sedang menkobarkan api neraka, keresahan, dendam kesumat dan permusuhan. Mudahnya jika ia melibatkan perkahwinan, tindakan itu pasti berakhir dengan penceraian. Dalam konteks masyarakat dan negara juga begitu. Akhirnya kita semakin bermusuhan, berpecah belah dan lemah lalu terhapus dari mukabumi.
QS: 42. Asy Syuura 38. Kaedah terbaik yang Allah sarankan untuk menyuburkan keharmonian, kasih sayang, hormat menghormati dan penyatuan ummah ialah syuro. “Dan orang-orang yang mematuhi seruan Tuhannya dan mendirikan solat, urusan mereka adalah dengan musyawarat di antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.”
Bukan sebutan maupun tulisan kalimah Allah yang harus kita pertahankan. Tetapi perintah dan tahap ketakwaan dari takwim yang Allah tetapkan itu yang harus kita daulatkan. Janganlah lagi mengharapkan mahkamah, Polis dan AKTA ciptaan kita sendiri untuk mempertahankan KULIT akidah dan kepentingan agama. marilah bangunkan semula asas agama yang kukuh, iaitu melalui kefahaman ilmu yang meyakinkan kita. Itulah ROH IMAN yang bakal menjadi pokok akidah yang sempurna dan kekal selamanya.
QS: 42. Asy Syuura 52 – Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu roh dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu TIDAKLAH MENGETAHUI APAKAH AL KITAB dan TIDAK PULA MENGETAHUI APAKAH IMAN ITU, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. .”
Hasil iqra
WARGA PRIHATIN