BEBERAPA DALIL KEUTAMAAN PERANAN BAPA MENASIHATI ANAK

al-quranBEBERAPA DALIL KEUTAMAAN PERANAN BAPA MENASIHATI ANAK

Bapa perlu menguasai ilmu mendidik anak-anak menurut acuan Islam. Di dalam al-Qur’an, banyak kisah yang dirakamkan mewakili situasi bapa dan anak, seperti kisah Nabi Ibrahim dan juga kisah Luqman al-Hakim. Lihatlah bagaimana Luqman al-Hakim mendidik anak-anaknya. Budaya nasihat subur dalam keluarga Luqman al-Hakim. Inilah merupakan satu cara yang patut dicontohi oleh para bapa hari ini.

Setiap bapa perlu ingat firman Allah SWT di dalam al-Qur’an yang bermaksud: “Wahai orang beriman! Peliharalah diri kamu dan keluarga kamu daripada api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu.” (Surah al-Tahrim, ayat 6).

Dan ketahuilah bahawa harta benda kamu dan anak-anak kamu itu hanyalah ujian, dan sesungguhnya di sisi Allah jualah pahala yang besar.” (Surah al-Anfal, ayat 28).

Dan juga mereka (yang diredhai Allah itu ialah orang-orang) yang berdoa dengan berkata: “Wahai Tuhan kami, berilah kami daripada isteri-isteri dan zuriat keturunan kami, perkara-perkara yang menyenangkan hati (apabila) melihatnya, dan jadikanlah kami imam ikutan bagi orang-orang yang (mahu) bertakwa.” (Surah al-Furqan, ayat 74).

QS:2. AL BAQARAH

QS:2. 233. Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

QS:2. 132. Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”.

QS:2. 133. Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”.
QS:11. HUUD

QS:11. 42. Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: “Hai anakku, naiklah bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.”

QS:11. 43. Anaknya menjawab: “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!” Nuh berkata: “Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah Yang Maha Penyayang.” Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.
QS:12. YUSUF

QS:12. 5. Ayahnya berkata: “Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.”

QS:12. 66. Ya’qub berkata: “Aku sekali-kali tidak akan melepaskannya bersama-sama kamu, sebelum kamu memberikan kepadaku janji yang teguh atas nama Allah, bahwa kamu pasti akan membawanya kepadaku kembali, kecuali jika kamu dikepung musuh.” Tatkala mereka memberikan janji mereka, maka Ya’qub berkata: “Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan.”

QS:12. 67. Dan Ya’qub berkata: “Hai anak-anakku janganlah kamu masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada Allah. Keputusan menetapkan hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal berserah diri.”

QS:12. 87. Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.”
QS:19. MARYAM 5-6,

Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai.”
QS:25. AL FURQAAN 74-75,

Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya,
QS:31. LUQMAN

QS:31. 13. Dan ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

QS:31. 16. “Hai anakku, sesungguhnya jika ada seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya. Sesungguhnya Allah Maha Halus[teliti] lagi Maha Mengetahui.

QS:31. 17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah mengerjakan yang baik dan cegahlah dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan.

QS:31. 18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

QS:31. 19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
QS:37. ASH SHAAFFAAT, 102

Maka tatkala anak itu sampai berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
QS:21. AL ANBIYAA’

QS:21. 78. Dan Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu,

QS:21. 79. maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan kamilah yang melakukannya.
QS:66. AT TAHRIM,6

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
HADIS PILIHAN TENTANG TANGGUNGJAWAB & NASIHAT BAPA KEPADA ANAK

Barangsiapa yang memelihara apa yang terdapat diantara dua janggutnya (iaitu mulutnya) dan apa yang terdapat diantara dua kakinya (iaitu kemaluannya) maka dia masuk syurga. – (Hadis dari Abi Hurairah).

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فَقَالَ: يَـا غُلاَمٌ ، اِحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ ، اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تِجَـاهَكَ ، وَإِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِااللهِ ، وَاعْلَمْ أَنّ اْلأُمَّـةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْئٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْئٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْئٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْئٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ ، جَفَّتِ اْلأَقْـلاَمُ وَطَوِيَتِ الصُّحُفُ .
(رَوَا هُ التُّرْمُذِى وَقاَلَ: حَسَنٌ صَحِيْحٌ)

Dari Ibnu Abbas RA, katanya: “Pada suatu hari aku berada dibelakang Rasulullah SAW (boncengan), lalu baginda bersabda: Wahai anak, peliharalah Allah nescaya (Dia) akan memelihara kamu, peliharalah Allah nescaya (Dia) akan berada dihadapan kamu, dan jika engkau memohon maka memohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan maka mintalah pertolongan kepada Allah, dan ketahuilah bahawa sekiranya umat berkumpul (bersepakat) untuk memberikan suatu manfaat kepadamu, nescaya mereka tidak akan mampu berbuat demikian melainkan dengan sesuatu yang telah ditetapkan (ditakdirkan) oleh Allah, dan sekiranya umat berkumpul (bersepakat) untuk mendatangkan bencana keatas kamu, nescaya mereka tidak akan mampu berbuat demikian melainkan dengan sesuatu yang telah ditetapkan (ditakdirkan) oleh Allah. Dan telah diangkat segala pena dan telah kering segala buku. – (Hadis Hasan Sahih Riwayat Iman Tarmidzi)

Rasulullah (sallallahu alayhi wasalam) bersabda bahwa Allah telah berfirman:

Aku cinta kepada 3 golongan, tetapi terhadap 3 golongan lainnya lebih Aku cintai: Aku cinta kepada orang yang pemurah, tetapi terhadap orang yang hidupnya sederhana dan pemurah pula maka dia lebih Aku cintai. Aku cinta kepada orang yang tawadhu’ (rendah diri), tetapi terhadap orang kaya (berpangkat) dan tawadhu’ pula, maka dia lebih Aku cintai. Aku cinta kepada orang yang tobat kepadaKu, tetapi terhadap anak muda yang bertobat kepadaKu, maka dia lebih Aku cintai”. (Hadis Qudsi – Sahih – Riwayat Ibnu Hibban)

Agama Islam itu nasihat. Kami berkata bagi siapa wahai Rasulullah? Baginda menjawab: Bagi Allah dan kitabNya (al-Quran) dan Rasul-Nya (Sunah-Nya ) dan bagi para Imam (ketua kaum Muslim), serta bagi orang ramai‘ – (HR Muslim).

Rasulullah SAW juga ada mengingatkan kita tentang hal ini dalam sebuah hadis: “Setiap daripada kamu adalah pemimpin dan kamu akan dipertanggungjawabkan terhadap orang yang di bawah pimpinan kamu.” (Hadis riwayat al-Bukhari).

Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud: “Sesungguhnya aku diutuskan untuk menyempurnakan akhlak.” (Hadis riwayat Ahmad).

Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud: “Sesungguhnya kamu dipanggil pada hari Kiamat dengan nama-nama kamu dan nama-nama bapa kamu, oleh itu perelokkanlah nama-nama kamu.” (Hadith riwayat Abu Daud dan Ahmad).

Sifat kelembutan dan ketegasan Baginda SAW dalam mendidik anak perlu menjadi contoh kepada setiap bapa. Ketegasan Baginda dapat dilihat tatkala Baginda menjelaskan sekiranya Saidatina Fatimah mencuri, maka akan dipotong tangannya. Di sini menunjukkan bahawa Baginda SAW merupakan seorang pemimpin dan bapa yang adil. Sikap sesetengah bapa yang membela anaknya yang melakukan kesilapan merupakan satu fenomena buruk yang bakal menjadikan si anak terus terpesong, malah merasa bangga berada dalam dunia kemungkaran.

Rasulullah SAW amat prihatin dengan didikan terhadap anak-anak, termasuk anak tiri Baginda SAW. Daripada Umar bin Abi Salamah, dia berkata:

Ketika masih kanak-kanak, saya berada di bawah peliharaan Rasulullah SAW. Pada waktu makan, saya menghulurkan tangan ke setiap penjuru dulang untuk mengambil makanan. Maka Baginda berkata kepada saya: “Wahai anakku! Bacalah Bismillah, makan dengan tangan kanan dan ambillah yang paling dekat denganmu.” – (Hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim).

Perintahlah anak-anak kamu bersolat pada usia tujuh tahun, pukullah mereka jika mereka meninggalkan solat pada usia sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka.” – (Hadis riwayat Ahmad).